SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA KEDUNGSIGIT, PELAYANAN KANTOR SETIAP HARI SENIN - JUM'AT JAM 07.00 - 15.30 WIB. "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai seseorang yang apabila bekerja, ia mengerjakannya dengan profesional." (HR. Thabrani).

Artikel

Mengenal Lebih Dekat Kesenian Tari Jaranan Tenggong Desa Kedungsigit

30 Agustus 2024 18:10:13  operator  124 Kali Dibaca  Berita Lokal

Mengenal Lebih Dekat Kesenian Tari Jaranan Tenggong Desa Kedungsigit

Oleh Divisi Sosial Budaya dan Keagamaan KKN Desa Kedungsigit

Kesenian jaranan menjadi salah satu kesenian yang dianggap mistis dikhalayak umum. Dan banyak masyarakat menghubungkan dengan hal mistis. Bahkan banyak yang menganggap jaranan hanya dilakukan orang-orang tertentu yang memiliki kekuatan ghoib atau ilmu hitam. Tetapi disamping itu, tradisi ini memiliki daya tarik tersendiri di mata masyarakat. Tarianya yang dinamis, diiringi musik gamelan dan kolaborasinya dengan musik modern membuat kesenian ini sangat banyak diminati masyarakat. Misalnya Kesenian Tari Jaranan Tenggong, yang menjadi kesenian unggulan yang ada di Desa Kedungsigit yaitu tepatnya berada di Dukuh Tenggong, Dusun Kedungwaru, Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.

Tari jaranan pada umumnya di ikuti oleh sekelompok masyarakat umum, baik pria maupun wanita tanpa ada ketentuan khusus, dengan kuda atau jaran yang terbuat dari anyaman bambu dengan diiringi oleh musik yang berasal dari gamelan. Sepak terjang dari Kesenian Jaranan Tenggong ini, dibentuk pada tahun 1983 namun sempat vakum dan akhirnya mulai aktif pada tahun 1995 sampai 2020. Dan vakum lagi sebab wabah covid-19, kemudian pada 2022 sampai sekarang Kesenian Tari Jaranan Tenggong mulai aktif berproses, berprogres dan bangkit kembali lagi. Kesenian jaranan ini di pelopori oleh Mulyani (64). Kesenian tari jaranan ini di beri nama Jaranan Krido Turonggo Mulyo yang masih berkaitan erat dengan nama Mulyani sendiri yaitu memilih nama Mulyo atau Mulya dengan harapan kesenian jaranan ini bisa memberikan kemuliaan bagi warga sekitar Tenggong, Kedungwaru serta Desa Kedungsigit. Mulyani menambahkan lagi bahwa perbedaan kesenian Jaranan Krido Turonggo Mulyo dengan kesenian jaranan lain yakni terletak dari segi penari, segi gerakan, dan jenis kesenian tari jaranan yang digunakan yaitu jenis jaranan campursari. Jaranan campursari sendiri merupakan jenis jaranan modern kontemporer yang memadukan genre jaranan senterewe, pegon, turonggo yakso, dan jaranan kuno.

Sriyanto (52) selaku pelatih Kesenian Tari Jaranan Tenggong menjelaskan bahwa dalam Tari Jaranan Krido Turonggo Mulyo mengisahkan tentang peperangan Kerajaan Kadiri, dalam tiap gerakan tarian melambangkan semangat kerja serta perjuangan-perjuangan tiap tokoh. Terdapat tiga tokoh utama dalam Jaranan Krido Turonggo Mulyo yaitu penari jaran (kuda) menggambarkan seorang prajurit, penari celeng (babi hutan) menggambarkan patih dan penari barongan menggambarkan seorang ratu.

Rentetan adegan pada Tari Jaranan Krido Turonggo Mulyo sendiri yaitu terdiri dari dua adegan. Pertama, sesembahan yang berarti meminta izin (pembuka kegiatan dengan doa) kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, barulah memasuki pentas seni tari jaranan. Tokoh penari yang pertama kali muncul ialah jaran (kuda) yang terdiri dari 6 wanita penari, lalu diikuti oleh peperangan antara penari jaran dan celeng yang diperankan oleh 2 pria. Lalu diakhiri dengan munculnya penari barongan yang diperankan oleh 2 orang pria.

Perlengkapan yang digunakan dalam pementasan kesenian tari jaranan ada banyak jenisnya. Pertama, perlengkapan musik seperti gamelan, gong, seruling, kendang, sompret, ketipung, orgen, dll. Keduan, perlengkapan penari seperti kostum, jarik, suping telinga, sampur (selendang), pecut, jaran yang terbuat dari bambu, dll.

Nanang (56) selaku ketua sekaligus pengurus Kesenian Tari Jaranan Krido Turonggo Mulyo menegaskan bahwa pada kesenian tari jaranan ini tidak mengizinkan para penari maupun penonton untuk membawa dan meminum minuman keras, karena selain alasan keamanan juga suasana menjadi chaos yang berakibat pada ketidaknyamanan. Nanang, dalam usaha melestarikan Kesenian Tari Jaranan Krido Turonggo Mulyo telah berusaha menggaet badan hukum serta mengajukan proposal pada pemerintah setempat demi izin kepemilikan paten dalam bidang kesenian bagi Desa Kedungsigit.

Meski berumur sudah cukup tua, Kesenian Tari Jaranan Krido Turonggo Mulyo sudah cukup berprestasi dengan menjuarai juara 1 dan 2 lomba pada tingkat kecamatan pada tahun sekitar akhir 90-an. Selain itu juga aktif dalam kegiatan agustusan, ditanggap (disewa), festival, dan bersih desa.

Baik Mulyani, Sriyanto dan Nanang berharap dengan terlaksananya latihan rutin dan pentas Kesenian Tari Jaranan Krido Turonggo Mulyo diharapkan kesenian jaranan ini dapat tetap berlanjut terus sampai seterusnya secara turun temurun.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Aparatur Desa

Back Next

Peta Wilayah Desa

Kantor Desa

Agenda

Belum ada agenda

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:19
    Kemarin:335
    Total Pengunjung:458.386
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:192.168.101.1
    Browser:Mozilla 5.0

Arsip Artikel

Komentar Terbaru